Sahabat..
Bak tawa dalam sedih
Pelangi setelah hujan
Dan kau seperti sepasang mata dan tangan
Kesetiaan tangan menghapus air mata
Yang keluar mewakili kesedihan
Dan menggantikan dengan seuntai senyuman indah
Pelangi penuh warna
Mentari tlah
lelah bersinar, hingga akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat dan memberikan
wewenang kepada sang bulan untuk menerangi kegelapan malam dan sang bulan
dibantu oleh pasukan setia nya para bintang.
Aku menginginkan
persahabatan yang sesungguhnya. Persahabatan yang aku impikan. Penuh dengan
keceriaan dan tawa meskipun, dilanda masalah.
Della,Saci,Tisa,Tria,Lia,Resi,Riri,Dinda,Ana,
dan Urva. Mereka berteman dekat semenjak kelas 7 SMP. Menjalani hari dengan
tawa, tangis, dan cerita unik dari masing-masing menjadikan itu pelangi indah
diantara mereka. Semakin hari kebersamaan itu semakin dekat dan akhirnya
menjadi sebuah persahabatan. Persahabatan itu akhirnya diresmikan dan terbentuk
pada tangga 25 Oktober 2010.
Seiring dengan
berjalan nya waktu kabar pahit kami terima dari Dinda yang pindah keluar kota
karna ayahnya dipindah tugaskan. Itu masalah pertama yang kami hadapi. Tak lama
setelah itu kami menginjak kelas 2 SMP semakin hari ada yang aneh dari Lia dan
Ana. Mereka menjauhi kami karna mereka mungkin sudah merasa tak ada kecocokan
lagi dengan kami.
Lagipula Lia dan
Ana semakin gari semakin berubah. Lia yang dulunya sangat ramah,sekarang mulkai
agak sedikit kasar dalam berbicara atau mengomentari fisik orang lain. Sedangkan
Ana mungkin sedang dlanda masa pubertas ana sekarang hanya sibuk dengan urusan
teman lelakinya atau yang ia sebut pacar. Lagi-lagi kami terpecah belah.
Tak lama
menjalani kelas 2SMP waktu ulang tahun persahabatan kamipun datang. Meskipun terpecah
belah kami mengundang Lia dan Ana untuk datang merayakan pesta ulang tahun
persahabatan yang pertama itu. Tapi bukan kedatangan mereka yang kami terima
melainkan kabar tentang mereka yang tak bisa datang dikarenakan sesuatu hal.
Beberapa buan
kemudian kami menduduki kelas tiga. Masalah baru lagi-lagi datang. Resi merasa
ia tak dianggap dan tak dihargai karna kami suka menertawakan Resi. Akhirnya Resi
justru menjauh dan kesal beserta jengkelmpada kami.
Tapi syukurlah
permintaan maaf kami masih bisa Resi terima. Meski beberapa hari ia sempat
kesal dan jengkel pada kami. Setelah semua membaik sekarang justru giliran yang
Riri yang menjauh tanpa sebab tertentu. Setahu Aku, kami tidak menyinggung
apalagi membuiat ia jengkel akhir-akhir ini. Aku dan sahabatku yang lain
mencoba menghubungi Riri dengan mengirim pesan padanya. Tapi hasilnya justru
nihil Riri tak membalas itu sama sekali. Entah apa yang menyebabkan Riri
seperti itu hanya Riri dan Tuhan yang tahu.
Ku akhiri
membaca buku diary usang itu. Diary yang menjadi tempat teraman ku untuk
bercerita masalah ku dan sahabat-sahabat ku. Ake menutup buku diary itu lalu
menarik nafas panjang. Untung saja persahabatan impian ku itu akhirnya tercapai
dan sekarang Aku menjalani itu. Persahabatan kami yang kembali bersatu meski
tanpa Dinda. Tapi Dinda tau setiap masalah yang kami hadapi, karna kmi selalu
bercerita dan masih berkomunikasi dengan Dinda.
Lia dan Ana
sudah kembali bersahabat dengan kami. Ana sekarang masih bersama pacarnya tapi
ia tetap akrab justru sangat akrab dengan kami. Kadang ia menceritakan
masalah-masalah kecil yang ia hadapi bersama pacarnya itu pada kami. Sedangkan lia
sekarang menjadi komentator tentang penampilan kami.
Riri akhirnya
kembali tersenyum dan bersahabat lagi dengan kami. Ia hanya ada sedikit masalah
keluarga yang terlalu rahasia untuk diceritakan. Sekrang hubungan persahabatn
kami semakin erat. Permasalah akan bisa dihadapi secara bersama apabila setiap
orang tidak egois dengan diri mereka sendiri. Aku bersyukur persahabatn
khayalanku terwujud. Arti sahabat itu memang benar adanya bukan hanya cerita
impian para remaja dan Aku tahu itu.
Salam Sahabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar